Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Berita Duka Datang Dari Eks Mensesneg Pada Era SBY, Akan Makamkan di TMP Kalibata

Jakarta - Mantan Menteri Sekretaris Negara era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Sudi Silalahi akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Rencananya, Sudin Silalahi akan dimakamkan pada pukul 13.00 WIB. "Ya di TMP Kalibata jam 13.00 WIB rencananya," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara Swirl Cahyono Sugiarto kepada wartawan, Selasa (26/10/2021). Sudi Silalahi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (25/10/2021) malam. Sementara itu Wasekjen Partai Demokrat Imelda Sari memgatakan dalam pemakaman tersebut nantinya Presiden ke-6 SBY akan hadir mengikuti prosesi pemakaman. "Insya Allah Bapak hadir di TMP,"ungkap Imelda. Kabar meninggalnya purnawirawan TNI itu disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) periode 2004-2009, Dipo Alam melalui akun Twitternya @dipoalam. Sudi meninggal di RSPAD pada pukul 23.50 WIB. "Berita duka. Innalillahi Wainn

10 Catatan Merah Rapor Untuk Anies Selama Empat Tahun Menjadi Gubernur DKi Jakarta

Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, rapor merah dari Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan cerminan dari kinerja selama empat tahun menjabat. Salah satunya yakni rapor merah terkait pembangunan yang melanggar aturan, misalnya Kampung Akuarium, Jakarta Utara. "Pembangunan-pembangunan yang melanggar peruntukan, itu kan pelanggaran. Misalnya yang di Kampung Akuarium, ini contoh teladan yang tidak baik yang diberikan kepada warga ibu kota, hanya sekedar untuk menunaikan janji mereka,"kata Gembong saat dihubungi, Selasa (19/10/2021). Lalu, Gembong juga menyinggung soal penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta Hal tersebut bertentangan dengan janji kampanye Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017. "Jadi saya pikir sangat layak diberikan oleh LBH Jakarta kepada Pemprov DKI. Saya kira sudah itu,"jelas Gembong. Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyerahkan

Terkait Kasus Yang Sedang Viral, Berikut penjelasan Ayah Yang Dituduh Melakukan Pemerkosaan Kepada 3 Anak Kandungnya

Jakarta - Jagat maya kini membahas kembali kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan ayah terhadap 3 anak kandungnya di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kasus itu dilaporkan oleh R, ibu dari tiga anak tersebut ke Polres Luwu Timur pada Oktober 2019. R melaporkan mantan suaminya yang berinisial S karena telah memperkosa tiga anak kandungnya. S ini diketahui merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Inspektorat Pemkab Luwu Timur. Jabatannya adalah auditor madya. Namun, kasus itu dihentikan Polres Luwu Timur pada Desember 2019. Alasannya: tidak ada bukti kuat berdasarkan hasil visum dan pemeriksaan sejumlah saksi. S buka suara terkait tudingan itu. Saat berbincang dengan wartawan melalui sambungan telepon pada Jumat (8/10) malam, S membantah semua tudingan yang dari istrinya itu terkait perkosaan ke anak kandung. "Kalau bagi saya, hal ini sesuatu yang tidak pernah terjadi. Ini fitnah,"kata S. S heran istrinya itu menuduhnya melakukan pemerkosaan terhada

Donald Trump Meminta Hakim Federal Florida Menggembalikan Akun Twitternya Yang di Blokir

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 Donald Trump meminta hakim federal Florida mengembalikan akun Twitter miliknya. Trump mengajukan initial order terhadap Twitter di pengadilan di Miami. System media sosial tersebut diketahui telah memblokir akun pribadi miliknya sejak Januari lalu, dikutip dari ANTARA pada Sabtu (2/10),. Tertulis dalam berkas hukum yang diajukan, pemilik Trump Tower ini menuduh Twitter memblokir akunnya karena mendapat tekanan dari competing politiknya di Kongres. Trump juga menyatakan bahwa Twitter "Menjalankan kekuasaan dan kontrol yang tidak terukur soal wacana politik di negara ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat berbahaya untuk membuka debat yang demokratis.". Atas tuduhan tersebut, Twitter menolak memberikan pernyataan atas kasus ini. Perwakilan dari Trump juga belum memberikan tanggapan. Trump juga laporkan Google dan Facebook Tak hanya itu, pada Juli lalu Trump juga menuntut Facebook, Google, termasuk Twitte